05 Januari 2014

Pohon Mangrov Untuk Menahan Abrasi Pantai



pemerintah, kab lotim, mangrove, lingkungan, sangkareang, berita, lotim, lalu, ntb, lingkungan
Lalu Saelal Arimi
   Selong, SN–Pencanangan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI), Bulan Menanam Nasional (BMN) serta Kampanye Indonesia Menanam (KIM) tahun 2013 tingkat Provinsi NTB telah dilaksanakan di Sandongan Desa Dara Kunci Kecamatan Sambelia (28/11). Namun gerakan penanaman 1 milyar pohon tingkat NTB tersebut hanya menanam pohon didaratan saja, kedepan permasalahan abrasi atau erosi pantai yang terus menimpa wilayah pesisir, di wilayah Kecamatan Pringgabaya, Kec.Sambelia, Kec.Lb.Haji, Kec.Keruak dan Kec.Jerowaru perlu dicarikan solusi. Pembangunan penahan gelombang lainnya yang berupa bangunan fisik, hanya akan efektif untuk sementara waktu. Sehingga untuk solusi jangka panjang, Sayadi  menyarankan agar Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Pemda Lombok Timur (Lotim) dapat menanam pohon mangrov sebanyak-banyaknya sebagai salah satu upaya pencegahan abrasi. 
Hal itu disampaikan Sayadi,SH-Aktivis Peduli Buruh Tani Nelayan Lotim di taman kota Selong, Sabtu (21/12). Dibeberkannya, tanaman mangrove mempunyai banyak kelebihan untuk menahan abrasi atau erosi pantai. Tanaman mangrov lebih kuat dari beton sekalipun. Bakau atau mangrove
merupakan tanaman yang bermanfaat sangat penting bagi masyarakat dan terutama bagi kelestarian dan keberlangsungan lingkungan hidup. Mangrov merupakan pelindung alami yang kuat dan praktis untuk menahan erosi pantai atau abrasi serta menahan angin pantai yang berhembus kencang. Bahkan dapat menahan kecepatan laju tsunami. Penahan gelombang dalam bentuk fisik maupun bentuk lainnya, hanya efektif sementara saja. Marilah kita menanam rmangrov sebanyak-banyaknya yang lebih efektif untuk menahan abrasi. Tanaman tersebut sangat efektif untuk mencegah serbuan gelombang laut, bahkan bisa mencegah bencana alam,” tuturnya. Namun dirinya menyayangkan, Pemda Provinsi NTB dan Pemda Lotim hanya menanam pohon di darat saja kurang memperhatikan tanaman mangrov. Di sepanjang pesisir pantai Lotim kini hanya tersisa sedikit sekali tanaman mangrov, sisanya sudah berubah fungsi. Sehingga kedepan perlu tahap penanaman kembali tanam mangrov di wilayah pesisir Lotim. Selain mempunyai banyak fungsi untuk menahan abrasi dan gelombang, dibeberkannya masih banyak fungsi lain yang bisa diambil dari tanaman yang dapat hidup di air asin tersebut. Diantaranya adalah mangrov sebagai tempat pemijahan biota laut, sehingga keberadaannya dapat mendatangkan banyak ikan dan udang. Buah mangrov juga bisa dijadikan sirup dan tepung. Sehingga dapat memberikan manfaat ekonomi yang besar bagi masyarakat. Sementara dalam rangka HMPI yang sudah dilaksanakan sejak tahun 2010, dikatakannya, masyarakat Lotim/NTB apakah sudah melampoi target menanam dari satu milyar pohon yang menjadi target penanaman Kementerian Kehutanan RI pertahunnya. Sebaiknya data dari Dinas Hutbun Provinsi NTB dan Dinas Hutbun Lotim terkait jumlah bibit pohon yang telah berhasil ditanam, perlu diekspose lewat media cetak maupun elektronik, apakah dari tahun ketahun selalu meningkat?. Disamping itu juga Pemda Provinsi NTB dan Pemda Lotim perlu membangun Pusat Informasi Mangrove diyakini akan sukses menjadi wisata baru. Karena manfaatnya yang banyak, dirinya juga optimis adanya hutan mangrove akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat. Terkait program Pemda Provinsi NTB tentang Gerakan Penanaman 1 Milyar Pohon itu sangat bagus dan perlu didukung, namun jangan hanya fokus di darat saja, perlu memperhatikan pesisir pantai juga,”Ujar Adi panggilan akrabnya. Sementara itu ditempat terpisah, Sekretaris Dinas Hutbun Lotim-Ir.Lalu Saelal Arimi, saat ditemui diruang kerjanya, Selasa (31/12), mengatakan, kalo kita melihat dari jumlah penduduk lotim yang satu juta lebih, maka target kita adalah lima juta pohon per tahun dari target satu milyar pohon untuk tingkat nasional. Pada tahun 2010/2011 kita menanam dibawah lima juta pohon, tahun 2012 kita menanam diatas lima juta pohon karena ada dana dari DBHCT, sekarang di tahun 2013 ini tidak ada dana dari DBHCT sehingga turun lagi dibawah lima juta, kita hanya bisa menanam pohon sekitar 1.457.148 pohon, anggaran dari pusat. Terkait dengan pohon Mangrov kita bekerjasama dengan BP DAS NTB, lokasi penanaman di gili petagan dengan jumlah 650.000 batang (pohon mangrove 600.000 batang, cemara laut 20.000 batang dan waru laut 10.000 batang), untuk tahun berikutnya akan diupayakan ke lokasi/wilayah lainnya,”Ujar Mq.Saelal. Sedangkan Ketua Lembaga PSSD-Ir.A.M.Gafar,M.Si mengatakan, sebaiknya Pemda Lotim/NTB mempunyai target sesuai dengan jumlah penduduk, kalau penduduk Lotim satu juta, maka tiap tahunnya harus ada penanaman satu juta pohon, bukan ribuan itu terlalu kecil,”Ujar Magrib. (SN-02).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar